Mereset Sendiri Printer Epson R230 Series
Ceritanya begini, ada seorang teman yang punya counter Hp, yang sekaligus melayani cetak foto digital. Untuk cetak foto dia menggunakan Epson R230 yang di pasangin CISS, selain hasilnya paten printer ini juga jarang ngadat. Setelah 6 bulan pemakaian printernya ngeblink. lampu power ama catridge kedip-kedip merah bergantian. Setelah “bersemadi” saya dapet ‘wangsit’ dari mbah google, supaya mereset printer tersebut dengan SSC Service Utility software.Klik disiniuntuk mendapatkan softwarenya atau langsung ke situs aslinya di http://www.ssclg.com/epsone.shtml. Berikut langkah-langkahnya:
1. Pastikan printer dalam kondisi hidup dan terkonek dengan komputer (driver printer sudah terinstall)
2. Instal SSC Service Utility dan jalankan programnya
3. Seting konfigurasi printer model. Pilih Epson Stylus Photo R230. Setelah itu tutup main windowsnya.
4. Dipojok kanan bawah taskbar (deket ama jam) klik kanan ikon SSC Service Utility, pilih Protection Counter -> klik reset protection counter -> pilih Yes pada pop up yang menanyakan “Have you Replace waste ink pad”
5. Restart printer, dan printer sudah ga ngeblink lagi.
Itulah langkah-langkah yang saya jelaskan ke teman saya, supaya dia ga bolak-balik ngangkat printer ke tukang service untuk mereset Epson R230. Semoga bermanfaat.
(Sumber : Mbah google)
Cara mereset printer Canon IP 1980 yang baru di-refill
tags: canon ip 1980, printer canon ip 1980, ip 1980, refill tinta, resetter, mereset printer canon ip 1980, ip 1900, canon ip 1900, tinta printer, lampu printer kedap kedip
Belum genap sebulan semenjak saya membeli printer Canon IP-1980 (beberapa menyebutnya IP 1900), tinta asli yang dari pabrikan sudah mau habis (pada computer sudah muncul tanda seru) Hal ini membuat saya bingung, terlebih ketika saya harus menge-print lembar tugas saya yang panjangnya bisa sampai beberapa halaman. Niat saya untuk mengganti cartridge printer tersebut urung ketika saya mengetahui bahwa harga cartridge hitam yang baru Rp. 180.000 dan yang warna Rp. 220.000 (harga tersebut adalah harga pada Januari 2009 di kawasan Mangga Dua Jakarta). Kalau ditotal sekitar Rp. 400.000 (harga tersebut terlalu mahal bagi mahasiswa berkantong pas-pasan seperti saya). Jika ditambah sedikit lagi, harga tersebut sudah sama dengan harga printer yang baru (Rp. 550.000). Akhirnya saya mengambil jalan pintas, yaitu me-refill cartridge yang lama. Namun setelah di-refill tampilan indikator tinta di monitor tidak mau naik, yang muncul malahan tulisan ink-out (tinta habis, harus diganti dengan cartridge yang baru) dan lampu orange pada printer berkedip-kedip. Akhirnya lewat sebuah eksperimen (dan saran dari beberapa teman), saya menemukan cara bagaimana agar printer tersebut mau tetap nge-print kendati tintanya sudah mau habis (atau sudah habis, tapi setelah di-refill tetap tidak terbaca). Ini dia caranya:
1. Matikan printer, cabut kabelnya dari stop kontak.
2. Tunggu sekira lima detik
3. Dengan kabel dalam keadaan tidak terpasang (tidak tercolok ke listrik) dan kabel USB tidak tersambung ke komputer/laptop, tekan dan tahan tombol power sekira tiga detik dengan jari tengah
4. Tetap tahan jari tengah anda di tombol power, tangan yang satunya mencolokkan kabel printer ke stop kontak. Lampu power akan menyala warna hijau (tidak kedap-kedip)
5. Tetap tahan jari tengah anda. Jari telunjuk menekan tombol resume dua kali (lampu akan berganti dari hijau-orange-hijau)
6. Setelah itu, lepaskan kedua jari anda, tunggu printer hingga ready (ditunjukkan dengan lampu hijau menyala tidak putus-putus)
7. Jika tadinya anda sudah meng-install software printer tersebut, anda harus menghapusnya (uninstall)
8. Hubungkan printer ke computer
9. Komputer akan men-detect printer anda sebagai printer baru
10. Maka install kembali software printer anda. Ini bertujuan untuk ‘menipu’ komputer anda agar tidak ‘mengingat’ bahwa tinta anda adalah tinta refill atau sudah mau habis. Sebagai bukti bahwa anda berhasil ‘menipu’ komputer anda, maka klik [Start]-[Settings]-[Printers and Faxes] dan anda akan melihat tampilan ‘Copy iP 1900 series (copy 1)’. Ini tandanya bahwa anda berhasil menginstall software anda
11. Gunakan printer seperti biasa
12. Apabila anda hendak mematikan printer, langsung saja cabut kabel powernya. Tidak usah tekan tombol apapun pada printer
13. Begitu seterusnya. Apabila anda ingin menggunakannya kembali, gunakan cara yang sama: cabut kabel-tahan power-colokkan kabel-tekan resume dua kali-gunakan.
Dengan cara seperti ini, printer tidak akan mempedulikan tinta anda, apakah asli-palsu, penuh-kosong, refill-bukan. Printer akan menge-print sesuai keinginan anda. Memang pada tampilan layar anda akan muncul tanda seru (layaknya tinta mau habis), tapi hal ini tidak usah dihiraukan.
Sudah tiga bulan saya menggunakan cara seperti ini, dan sampai sekarang tidak ada masalah apa-apa, kecuali orang lain yang mungkin agak heran melihat cara saya menyalakan printer tersebut. Saya juga pernah mengaplikasikan cara tersebut pada printer saya yang lama (Canon S400SP), dan lampu indikator menyala hijau tidak kedip-kedip menunjukkan printer dalam keadaan siap untuk dipakai. Namun karena kerusakan printer saya tersebut sudah terlalu parah (cartridge bocor dan menggenangi dasar printer), saya tidak pernah memakainya untuk menge-print. Mungkin cara ini bisa dicobakan ke printer-printer lain selain Canon IP 1980, namun maaf risiko anda tanggung sendiri.
Satu hal lagi, jika setelah melakukan hal tersebut ternyata anda diberi kemampuan untuk membeli cartridge baru (asli tentunya), maka cara ‘aneh ala saya’ tersebut dapat ditinggalkan. Caranya: uninstall software anda,nyalakan printer seperti biasa (sewajarnya, dengan hanya sekali menekan tombol power), pasang cartridge baru tersebut, dan install kembali softwarenya. Printer akan kembali normal.
Selamat mencoba.
Tulisan lain yang berkaitan: Cara merefill cartridge Canon IP 1980
(Sumber ; Mbah google)